Pelajaran Dari Bisnis Waralaba

Bisnis Waralaba

September 2015 atau sekitar satu setengah tahun yang lalu merupakan awal mula saya membeli bisnis franchise. Banyak pelajaran yang saya dapat. Sebagian sudah terprediksi berdasarkan cerita dari seminar bisnis dan buku yang saya baca, namun sebagian tidak.

Berikut tips dan pelajaran yang saya dapat dari berbisnis waralaba agar untung tiap bulan dan tidak tertipu (tidak berurut):

1. Jangan Pakai Modal Hutang Yang Berbunga

Saya sebagai seorang Muslim, tentu dalam berbisnis harus menaati aturan apa yang ada di Al Quran dan Hadits. Hutang yang berbunga adalah riba dan Allah berfirman akan menghancurkan riba.

يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ

“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” (QS. Al-Baqarah: 276)

Supaya bisnis tidak dihancurkan, tentu saja harus bersumber dari yang halal.

2. Kalau Bisa Patungan, Apalagi Kalau Pertama Kali Bisnis

Saran ini seingat saya dari seorang pebisnis panutan saya. Selain berbagi modal, patungan uga berbagi rugi jika tidak mengalami keuntungan. Sehingga risiko lebih kecil.

Saya sendiri menerapkannya dan menurut saya efektif jika patungan dilakukan 2 - 4 orang saja.

3. Uang Yang Dijadikan Modal Harus Benar - Benar Uang Nganggur.

Pastikan uang yang dipakai modal benar - benar ngganggur, tidak bakal dipakai hingga setidaknya 1-5 tahun.

4. Cari Waralaba Yang Pas Sama Modal

Setiap franchise memiliki minimal modal yang berbeda - beda. Tinggal kita cari dan rajin bandingkan dengan waralaba sejenis. Jangan terburu nafsu.

5. Cari Info Lebih Dalam Dengan Waralaba Yang Diincar

Coba cari tahu informasi berikut ketika hendak membeli waralaba, setidaknya 3 hal dibawah ini:

  1. Kapan mula berdiri. Kalau sudah lama biasanya reputasinya bagus.
  2. Manajemen fee bagaimana, misal apakah per 10% tiap omset atau 10% dari profit.
  3. Apa saja yang harus dibayar. Misal, pajak, renovasi, dan lain-lain.

6. Cari Tahu Bagaimana Mendapatkan Pegawai

Ini yang terpenting bagi yang membeli franchise, namun tidak punya waktu atau pengalaman untuk mencari pegawai.

Ada waralaba yang menyediakan pegawai, namun ada juga yang tidak. Saya sendiri selalu pilih yang menyediakan pegawai sehingga bisa fokus pada bisnis dan tidak direpotkan mengenai pelatihan pegawai.

7. Beli Franchise Belum Tentu Pasti Untung

Franchise sama seperti bisnis sendiri, namun bedanya yang dijalankan adalah bisnis yang sudah memiliki Brand dan SOP dimana walaupun diikuti SOP-nya, tetap saja ada kemungkinan rugi.

8. Jangan Harap Diajarin Terus

Sekali lagi membeli franchise sama seperti bisnis sendiri, jangan harap terus menerus diajarin terus.

10. Jangan Kelamaan Ketika Sudah Mendapat Target Tempat Usaha

Berdasarkan pengalaman, dikarenakan sedikit terlambat membayar DP, tempat usaha yang diincar direbut orang lain. Alhamdulillah tempat kedua malah lebih bagus lokasinya.

11. Perlu Diingat, ROI 20% Itu Sudah Bagus Banget

Berdasarkan dari yang saya baca dan dari pebisnis panutan saya, investasi dengan Return on Investment (ROI) 20% itu sudah bagus sekali. Lebih dari itu patut dicurigai.

Bisnis waralaba yang saya beli alhamdulillah berada di angka 15% setahun.

12. Sebelum Membayar Tempat Usaha, Pastikan Tidak Ada Hidden Fee

Saya mengalami ketika sudah deal dengan kontrakan tempat usaha, ternyata ada hidden fee, yaitu membayar reklame. Mau tidak mau ya dibayar.

13. Catat Transaksi

Dengan mencatat dapat diketahui informasi - informasi penting misal kapan tanggal ramai dan tanggal sepi. Catat dengan rapi dan detail bahkan kalau bisa hingga jam transaksi terjadi.

14. Analisa Ketika Terjadi Penurunan Omset

Ketika terjadi penurunan omset, coba dianalisa berdasarkan transaksi yang telah terjadi dan juga faktor - faktor eksternal. Beberapa faktor ketika omset turun yang saya alami adalah adanya pegawai bermain curang ada juga faktor cuaca.

15. Lakukan Perbaikan

Dari analisa poin 13 diatas, maka lakukan perbaikan yang bisa dilakukan. Misal ketika ada pegawai ada indikasi bermain curang, maka perbaikan yang bisa dilakukan adalah pasang CCTV.

Sekian dari catatan dari saya, semoga bermanfaat. Sebenarnya saya tulis untuk tujuan pribadi supaya tidak lupa, maklum sering lupa. :)

Berlangganan via Email

atau berlangganan via RSS

Tulisan Terbaru